Meskipun persentase perkembangan penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan penduduk perempuan akan tetapi jumlah penduduk laki-laki di Kota Kediri masih lebih kecil dibandingkan dengan penduduk perempuan. Hal ini dapat diketahui dari angka Sex Ratio, yaitu ratio atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan dikali 100. Angka Sex Ratio penduduk Kota Kediri pada tahun 2007 mencapai 97,30 persen. Hasil ini sedikit lebih tinggi dibanding kondisi dua tahun yang lalu, tahun 2006 mencapai 96,70 persen dan tahun 2005 sebesar 96,78 persen.
Angka Pertambahan Alami, yang merupakan selisih antara jumlah yang lahir dengan yang meninggal / mati, di Kota Kediri mengalami pasang dan surut pada periode tahun 2005-2007. Pada tahun 2005 Angka Pertambahan Alami mencapai 613 jiwa, tahun 2006 mencapai 356 jiwa dan 2.228 jiwa pada tahun 2007.
Jumlah penduduk yang pindah atau keluar meninggalkan Kota Kediri lebih sedikit dibandingkan yang datang ke Kota Kediri. Hal ini dapat diketahui dari Angka Migrasi Netto yaitu selisih penduduk yang datang dikurangi yang pindah, dimana pada tahun 2007 mencapai 2.860 jiwa.
Tingkat Kepadatan penduduk Kota Kediri pada tahun 2007 mengalami pertambahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu mencapai 3.923 jiwa per Km2 sedangkan tahun 2006 mencapai 3.803 jiwa/Km2. Apabila dirinci menurut kecamatan, maka kecamatan Kota mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling tinggi dibandingkan dengan dua kecamatan lainnya yaitu mencapai 5.659 jiwa per Km2, sedangkan kecamatan Mojoroto mencapai 3.781 jiwa per Km2 dan kecamatan Pesantren mencapai 3.508 jiwa per Km2.
Kecamatan | Desa / Kelurahan | Luas (Km2) | Jumlah Penduduk | Kepadatan (jiwa/km2) |
Kota | Manisrenggo | 1.764 | 3.043 | 1.725 |
Rejo Mulyo | 1.670 | 3.820 | 2.287 | |
Ngronggo | 2.585 | 11.127 | 4.304 | |
Kaliombo | 0.958 | 6.197 | 6.469 | |
Kampung Dalem | 0.332 | 3.322 | 10.006 | |
Setonopande | 0.383 | 5.048 | 13.180 | |
RinginAnom | 0.050 | 1.322 | 26.440 | |
Pakelan | 0.214 | 2.948 | 13.776 | |
Setonogedong | 0.059 | 1.273 | 21.576 | |
Kemasan | 0.228 | 2.122 | 9.307 | |
Jagalan | 0.043 | 2.186 | 50.837 | |
Banjaran | 1.209 | 7.941 | 6.568 | |
Ngadirejo | 1.470 | 11.968 | 8.141 | |
Dandangan | 1.100 | 6.367 | 5.788 | |
Balowerti | 0.830 | 6.996 | 8.429 | |
Pocanan | 0.214 | 1.971 | 9.210 | |
Semampir | 1.791 | 6.670 | 3.724 | |
JUMLAH | 14.900 | 84.321 | 5.659 | |
Pesantren | Blabak | 3.354 | 5.069 | 1.511 |
Bawang | 3.449 | 5.034 | 1.460 | |
Betet | 1.891 | 4.210 | 2.490 | |
Tosaren | 1.361 | 5.240 | 3.850 | |
Banaran | 0.94 | 3.868 | 3.971 | |
Ngletih | 1.237 | 2.018 | 1.631 | |
Tempurejo | 1.864 | 3.748 | 2.011 | |
Ketami | 1.894 | 3.832 | 2.023 | |
Pesantren | 1.356 | 4.961 | 3.659 | |
Bangsal | 1.029 | 5.566 | 5.409 | |
Burengan | 1.283 | 4.569 | 3.561 | |
Tinalan | 0.926 | 4.784 | 5.166 | |
Pakunden | 1.024 | 5.713 | 5.579 | |
Singonegaran | 0.990 | 7.650 | 7.727 | |
Jamsaren | 1.471 | 5.158 | 3.506 | |
JUMLAH | 23.903 | 71.420 | 2.988 | |
Mojoroto | Pojok | 3.212 | 8.083 | 2.517 |
Campurejo | 1.504 | 6.856 | 4.559 | |
Tamanan | 1.079 | 3.405 | 3.156 | |
Banjarmlati | 1.133 | 4.524 | 3.993 | |
Bandar Kidul | 1.736 | 9.404 | 5.417 | |
Lirboyo | 1.113 | 7.202 | 6.471 | |
Bandar Lor | 1.386 | 9.814 | 7.081 | |
Mojoroto | 2.429 | 11.556 | 4.758 | |
Sukorame | 3.675 | 7.159 | 1.948 | |
Bujel | 1.826 | 6.455 | 3.535 | |
Ngampel | 1.952 | 5.263 | 2.696 | |
Gayam | 1.319 | 3.558 | 2.697 | |
Mrican | 1.418 | 6.533 | 4.607 | |
Dermo | 0.819 | 3.198 | 3.905 | |
JUMLAH | 24.601 | 93.010 | 3.781 |
Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa Kecamatan Mojoroto memiliki daerah yang paling luas yaitu 24,601 Km2, untuk jumlah penduduk yang paling banyak terletak di Kecamatan Mojoroto yaitu sebanyak 93.010 jiwa dengan luas wilayah 24.601 Km2, Kecamatan Kota mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 5.659 jiwa/Km2.
Konsentrasi penduduk di Kecamatan Kota ini bisa mengakibatkan ledakan urbanisasi, munculnya perilaku masyarakat yang kurang sehat sehingga memicu banyak kejahatan dan pemerataan pendapatan yang tidak seimbang. Oleh karena itu Pemerintah Kota Kediri dinilai perlu untuk melakukan penyebaran pembangunan dan penciptaan lapangan kerja secara merata dalam konteks wilayah yang menyebar di seluruh Kota Kediri.
Tenaga Kerja
Jumlah pencari kerja pada tahun 2007 mengalami penurunan sebanyak 747 orang (15,14 persen) dari 4.935 orang pada tahun 2006. Jumlah pencari kerja pada tahun 2007 sebanyak 4.188 orang dengan persentase perempuan adalah 48,83 persen dan 51,17 persen adalah laki-laki.Penurunan jumlah pencari kerja yang mencapai 15,14 persen pada periode 2007 diikuti dengan penurunan jumlah penempatan tenaga kerja atau yang diterima kerja yang mencapai negative 912 (39,31%) dari 2.320 orang pada tahun 2006, begitu pula dengan permintaan tenaga kerja. Pada tahun 2006 permintaan tenaga kerja sebanyak 1.783 orang sedangkan tahun 2007 turun menjadi 1.653 orang (7,29%).
Jumlah pencari kerja pada tahun 2007 dirinci menurut jenjang pendidikan yang ditamatkan yang terbanyak adalah SMA mencapai 2.934 orang, sedangkan yang paling rendah adalah lulusan SD sebanyak 15 orang. Penempatan kerja pada tahun 2007, lulusan SMP paling banyak diterima kerja yaitu 1.108 orang dan lulusan Perguruan Tinggi yang diterima kerja sebanyak 69 orang .
Jumlah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang dikirim keluar negeri yang terdaftar di Kantor Ketenagakerjaan Kota Kediri pada periode tahun 2005-2007 mengalami pasang surut.Tahun 2005 mencapai 293 orang pada tahun 2006 menjadi 239 orang dan pada tahun 2007 menjadi 260 orang.
Besaran Upah Minimum Kota (UMK) Kota Kediri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan besarnya inflasi, yaitu 602.000 rupiah pada tahun 2006 meningkat sebesar 20,15 persen dibanding tahun 2005, pada tahun 2007 mencapai 717.000 rupiah, meningkat sebesar 19,10 persen dibandingkan dengan tahun 2006.
Sumber :